Silsilah TQN PP Suryalaya
Robbul arbaabi wamu’tiqurriqoobi, Allah Subhanahu wata’ala (1)
|
Sayyidunaa Jibril alaihis salaam (2)
|
Sayyidunaa Manba-ul ‘Ilmi
wal-asrori wa Mahzanul Faidi wal Anwaarii wa Maljaa-ul ummati wal
Abroori wa Mahbathu Jibriila Fillaili wan nahaari Habibulloohis
sattaarilladzii unzil ‘alaihi Afdholul Kutubi wal Asfaari Sayyiduna
Muhammadul Mukhtaru Shollalloohu ‘alaihi wa’alaa aalihii wa ashhabihil
akhyar (3)
|
Sayyidunaa ‘Ali karromalloohu wajhah (4)
|
Sayyidunaa Husain Rodhiyallohu ‘ anhu (5)
|
Sayyidunaa Zaenal ‘Abidin Rodhiyallohu ‘ anhu (6)
|
|
|
Syaikh Imam Musa al-Kazhim Rodhiyallohu ‘ anhu (9)
|
Syaikh Abul Hasan ‘ali bin Musa arridho Rodhiyallohu ‘ anhu (10)
|
|
|
|
Syaikh Abu Bakrin Difli as-Syibli Rodhiyallohu ‘ anhu (14)
|
Syaikh Abul Fadli atau ‘Abdul Wahid at-Tamiimi Rodhiyallohu ‘ anhu (15)
|
Syaikh Abul Faroj at-Thurthuusi Rodhiyallohu ‘ anhu (16)
|
Syaikh Abul Hasan ‘Ali bin Yusuf al-Qirsyi al-Hakaari Rodhiyallohu ‘ anhu (17)
|
Syaikh Abu Sa’id al-Mubarok bin ‘Ali al-Makhzuumi Rodhiyallohu ‘ anhu (18)
|
Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jaelani Qoddasalloohu sirrohu (19)
|
Syaikh ‘Abdul Aziz Rodhiyallohu ‘ anhu (20)
|
Syaikh Muhammad al-Hattak Rodhiyallohu ‘ anhu (21)
|
Syaikh Syamsuddin Rodhiyallohu ‘ anhu (22)
|
Syaikh Syarofuddin Rodhiyallohu ‘ anhu (23)
|
Syaikh Nuuruddiin Rodhiyallohu ‘ anhu (24)
|
Syaikh Waliyyuddiin Rodhiyallohu ‘ anhu (25)
|
Syaikh Hisyaamuddin Rodhiyallohu ‘ anhu (26)
|
Syaikh Yahya Rodhiyallohu ‘ anhu (27)
|
Syaikh Abu Bakrin Rodhiyallohu ‘ anhu (28)
|
Syaikh ‘Abdurrohim Rodhiyallohu ‘ anhu (29)
|
Syaikh ‘Utsman Rodhiyallohu ‘ anhu (30)
|
Syaikh ‘Abdul Fattah Rodhiyallohu ‘ anhu (31)
|
Syaikh Muhammad Murod Rodhiyallohu ‘ anhu (32)
|
Syaikh Syamsuddin Rodhiyallohu ‘ anhu (33)
|
|
|
|
Rasulullah saw bersabda:
“Anna ‘abdan ya’tii yaumal qiyaamati
bikatsiiri shalaatin washiyaamin wa hajjin washadaqatin wa tasyhadu
lahul malaa-ikatu bidzaalika fayaquulul- ‘azza wajalla: Undhuruu hal waa
laa lii waliy-yan, aw ‘aadaa lii ‘aduw-wan?”
yang artinya:
“Di hari kiamat kelak ada seorang
hamba datang dengan membawa pahala yang cukup banyak dan amal-amal
kebajikan, seperti shalat, puasa, haji, sedekah, dan para malaikat
menyaksikan hal itu maka Allah berfirman: “Periksalah, apakah ia
mincintai wali-Ku ataukah ia memusuhinya”

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur dijalan Allah (kekasih
kekasih Allah yang berjuang melawan kedholiman dijalan Allah terutama
ber-jihad melawan nafsu syetan didalam diri sendiri), bahwa mereka itu mati; bahkan sebenarnya mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Al Baqoroh 154)

“Janganlah kami mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah (berjihad dijalan Allah dengan mematuhi setiap perintah dan larangannya)
itu mati; bahkan mereka hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki
(169), mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap
orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka
bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati (170). Mereka bergirang hati dengan ni’mat dan karunia
besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang
beriman (171). Yaitu orang-orang yang menta’ati perintah Allah dan
Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka. Bagi orang-orang yang berbuat
kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar (172).
Yaitu orang-orang [yang menta’ati Allah dan Rasul-Nya] yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (173).” (Alii Imran 169-173)