Labels

Friday, November 22, 2019

Waspada 8 Kota Turis Di Eropa Ini Penuh Pencopet







Menikmati saat-saat traveling bukan berarti membuat kita tidak aware terhadap keselamatan dan keamanan diri kita di tempat wisata. Waspada itu penting, seperti misalnya mengatur peletakan barang berharga, mengenali rute-rute berbahaya, dan mempelajari tempat-tempat yang rawan kejahatan seperti copet. Bukan hanya di kota-kota besar Indonesia yang siapa tangan-tangan copet nakal, di beberapa kota di luar negeri pun banyak yang demikian. Bahkan di ibu kota negara-negara di kawasan Eropa pun Anda tetap harus waspada. Nah, jika Anda akan segera traveling ke negara di Eropa, beberapa kota ini perlu sekali Anda waspadai.

1. Madrid
Selain lalu lintas yang berantakan, tingginya pencopetan di kota ini perlu diperhatikan oleh para turis. Mengingat banyaknya orang dalam satu ruas jalan, banyak copet yang hilir-mudik beraksi. Pastikan Anda menaruh barang-barang berharga dalam jangkauan dan waspada terhadap orang-orang yang mencurigakan.

2. Praha
Jika Anda berkunjung ke Praha dan mendatangi Charles Bridge, jembatan ikonik ibukota Republik Ceko ini, berhat-hatilah karena ternyata tempat ini adalah sarang para pencopet! Banyaknya wisatawan yang berjubel di daerah ini adalah kesempatan emas orang-orang yang berniat jahat.

3. Barcelona

Sebagai kota di pesisir Laut Mediterania, Barcelona terkenal karena kecantikan kota dan kekayaan arsitekturnya. Walaupun begitu Barcelona memiliki sisi gelap yakni sangat rawan pencopetan. Saat Anda berkerumun di Las Ramblas, jaga baik-baik tas Anda dan barang-barang berharganya.

4. Roma
Banyaknya bangunan bersejarah di Roma menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia. Di satu tempat wisata saja, puluhan sampai ratusan turis berjejal. Tak jarang turis kehilangan kamera atau barang berharga lainnya di kota ini.

5. Paris
Wisatawan yang berkunjung ke kota ini akan terpusat di Menara Eiffel, Louvre dan Metro. Ramainnya kerumunan orang menjadikan tempat-tempat ini sebagai kawasan yang rawan aksi pencopetan. Sangat penting untuk mengawasi barang-barang kamu ketika di berada kawasan ini.

6. Florence
Jangan terlalu fokus hingga hilang konsentrasi saat menatap karya seni Michelangelo David, karena mungkin bisa saja Anda tidak merasakan pencopet sedang beraksi. Berhati-hatilah saat melewati atau berada di gerombolan orang di suatu objek wisata.

7. Amsterdam
Kota ini memang santai dan ramah, namun tidak berarti Anda aman dari serangan pencopet. Mereka akan menggunakan kesempatan ketika para turis berjejal di ibu kota sambal menikmati keindahannya tapi tidak waspada dengan barang-barangnya.

8. Athena
Athena penuh dengan bangunan bersejarah dan monumen. Kawasan-kawasan tersebut akan sangat ramai dan membutuhkan kewaspadaan bagi para wisatawan. Nah, tapi jangan sampai kewaspadaan Anda membuat paranoid. Tetap nikmatilah perjalanan yang telah Anda persiapkan jauh-jauh hari. Bawalah barang seperlunya dan jangan terlalu mencolok.

Kota-kota tersebut di atas memang indah, tapi sebaiknya kita semua harus selalu waspada terhadap barang bawaan

Melihat Jejak Kemegahan Kota Suku Nabatea Di Petra




Mengintip Kemegahan Kota Suku Nabatea Yordania adalah salah satu negara kecil di Timur Tengah. Menjadi satu-satunya negara di kawasan tersebut yang tidak memiliki tambang minyak, tidak membuat Yordania menjadi negara yang lemah. Justru ternyata ada harta karun yang luar biasa di sana, yakni situs peradaban kuno megah yang menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia yang banyak sekali dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Keajaiban tersebut adalah Kota Petra yang dijuluki The Lost City atau Kota yang Hilang. Kota ini telah terkubur dan hampir dilupakan sejak pendudukan Romawi di Yordania sekitar 100M hingga tahun 1800-an saat ditemukan kembali oleh wisatawan Eropa. Dinamai Petra, karena petra berarti batu dalam Bahasa Yunani. Ya, kota ini memang dipahat dan diukir dari tebing tinggi menjadi sebuah kota besar berpenghuni 30.000 orang.

Dibangun sekitar 40 tahun sebelum masehi, Petra ternyata memiliki peradaban yang sudah sangat maju. Arkeolog masih berhasil mengeksplorasi 15% dari keseluruhan kota. Dari temuan tersebut, arkeolog menyimpulkan bahwa Petra dihuni oleh Suku Nabatea yang memiliki pengetahuan hebat dalam bidang arsitektur tata kota. Terbukti, Petra memiliki sistem perairan dan irigasi yang sangat canggih pada zaman itu. Mereka dapat mengalirkan air ke penjuru kota, sehingga memungkinkan penduduk hidup berkecukupan di sana. Bahkan, mereka menggunakan sistem hidrolik untuk memudahkan pekerjaan.

Bukan hanya ilmu pengetahuan yang maju, konon mereka adalah bangsa yang memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Terbukti dengan temuan sebuah gedung teater yang dapat menampung 4000 penonton. Tidak hanya itu, mereka juga mampu mengukir dinding batu yang eras menjadi hiasan ukiran yang megah.

Untuk masuk ke kawasan Petra, turis diwajibkan membayar tiket seharga 50 JD atau kurang lebih Rp700.000. Dengan tiket tersebut, para pengunjung berhak menunggang kuda hingga gerbang utama menuju Petra Treasury yang merupakan salah satu bangunan utama di lokasi tersebut. Saat memasuki kawasan Petra Anda akan akan melihat jejeran bangunan megah yang dibuat dan dipahat dari batu-batu berukuran raksasa.

Di sini pengunjung akan diajak untuk memasuki lorong sempit yang panjangnya sekitar 1 kilometer. Berjalan pelan-pelan di antara bongkahan batu-batu besar di sisi kiri dan kanan hingga tiba di tempat bangunan utama berada, yakni Petra Treasury. Sebuah bangunan cantik bak istana dengan seluruh dindingnya berwarna kemerah-merahan.

Di samping kisah penemuannya yang membuat takjub, Petra juga tak luput dari jejak sejarah Islam. Petra terletak di antara gunung-gunung, salah satu yang tertinggi adalah Jabal Harun atau Gunung Harun. Konon, di sanalah Nabi Harun AS dimakamkan oleh saudaranya, Nabi Musa AS. Kini, di Jabal Harun berdiri megah sebuah masjid dengan kubah putih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia.