Labels

Friday, November 22, 2019

Melihat Jejak Kemegahan Kota Suku Nabatea Di Petra




Mengintip Kemegahan Kota Suku Nabatea Yordania adalah salah satu negara kecil di Timur Tengah. Menjadi satu-satunya negara di kawasan tersebut yang tidak memiliki tambang minyak, tidak membuat Yordania menjadi negara yang lemah. Justru ternyata ada harta karun yang luar biasa di sana, yakni situs peradaban kuno megah yang menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia yang banyak sekali dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Keajaiban tersebut adalah Kota Petra yang dijuluki The Lost City atau Kota yang Hilang. Kota ini telah terkubur dan hampir dilupakan sejak pendudukan Romawi di Yordania sekitar 100M hingga tahun 1800-an saat ditemukan kembali oleh wisatawan Eropa. Dinamai Petra, karena petra berarti batu dalam Bahasa Yunani. Ya, kota ini memang dipahat dan diukir dari tebing tinggi menjadi sebuah kota besar berpenghuni 30.000 orang.

Dibangun sekitar 40 tahun sebelum masehi, Petra ternyata memiliki peradaban yang sudah sangat maju. Arkeolog masih berhasil mengeksplorasi 15% dari keseluruhan kota. Dari temuan tersebut, arkeolog menyimpulkan bahwa Petra dihuni oleh Suku Nabatea yang memiliki pengetahuan hebat dalam bidang arsitektur tata kota. Terbukti, Petra memiliki sistem perairan dan irigasi yang sangat canggih pada zaman itu. Mereka dapat mengalirkan air ke penjuru kota, sehingga memungkinkan penduduk hidup berkecukupan di sana. Bahkan, mereka menggunakan sistem hidrolik untuk memudahkan pekerjaan.

Bukan hanya ilmu pengetahuan yang maju, konon mereka adalah bangsa yang memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Terbukti dengan temuan sebuah gedung teater yang dapat menampung 4000 penonton. Tidak hanya itu, mereka juga mampu mengukir dinding batu yang eras menjadi hiasan ukiran yang megah.

Untuk masuk ke kawasan Petra, turis diwajibkan membayar tiket seharga 50 JD atau kurang lebih Rp700.000. Dengan tiket tersebut, para pengunjung berhak menunggang kuda hingga gerbang utama menuju Petra Treasury yang merupakan salah satu bangunan utama di lokasi tersebut. Saat memasuki kawasan Petra Anda akan akan melihat jejeran bangunan megah yang dibuat dan dipahat dari batu-batu berukuran raksasa.

Di sini pengunjung akan diajak untuk memasuki lorong sempit yang panjangnya sekitar 1 kilometer. Berjalan pelan-pelan di antara bongkahan batu-batu besar di sisi kiri dan kanan hingga tiba di tempat bangunan utama berada, yakni Petra Treasury. Sebuah bangunan cantik bak istana dengan seluruh dindingnya berwarna kemerah-merahan.

Di samping kisah penemuannya yang membuat takjub, Petra juga tak luput dari jejak sejarah Islam. Petra terletak di antara gunung-gunung, salah satu yang tertinggi adalah Jabal Harun atau Gunung Harun. Konon, di sanalah Nabi Harun AS dimakamkan oleh saudaranya, Nabi Musa AS. Kini, di Jabal Harun berdiri megah sebuah masjid dengan kubah putih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia.



No comments:

Post a Comment