
Mengintip
Kemegahan Kota Suku Nabatea Yordania adalah salah satu negara kecil di Timur
Tengah. Menjadi satu-satunya negara di kawasan tersebut yang tidak memiliki
tambang minyak, tidak membuat Yordania menjadi negara yang lemah. Justru
ternyata ada harta karun yang luar biasa di sana, yakni situs peradaban kuno
megah yang menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia yang banyak sekali
dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Keajaiban tersebut
adalah Kota Petra yang dijuluki The Lost City atau Kota yang Hilang.
Kota ini telah terkubur dan hampir dilupakan sejak pendudukan Romawi di
Yordania sekitar 100M hingga tahun 1800-an saat ditemukan kembali oleh
wisatawan Eropa. Dinamai Petra, karena petra berarti batu dalam Bahasa Yunani.
Ya, kota ini memang dipahat dan diukir dari tebing tinggi menjadi sebuah kota
besar berpenghuni 30.000 orang.
Dibangun sekitar
40 tahun sebelum masehi, Petra ternyata memiliki peradaban yang sudah sangat
maju. Arkeolog masih berhasil mengeksplorasi 15% dari keseluruhan kota. Dari
temuan tersebut, arkeolog menyimpulkan bahwa Petra dihuni oleh Suku Nabatea
yang memiliki pengetahuan hebat dalam bidang arsitektur tata kota. Terbukti,
Petra memiliki sistem perairan dan irigasi yang sangat canggih pada zaman itu.
Mereka dapat mengalirkan air ke penjuru kota, sehingga memungkinkan penduduk
hidup berkecukupan di sana. Bahkan, mereka menggunakan sistem hidrolik untuk
memudahkan pekerjaan.
Bukan hanya ilmu
pengetahuan yang maju, konon mereka adalah bangsa yang memiliki nilai seni yang
cukup tinggi. Terbukti dengan temuan sebuah gedung teater yang dapat menampung
4000 penonton. Tidak hanya itu, mereka juga mampu mengukir dinding batu yang
eras menjadi hiasan ukiran yang megah.
Untuk masuk ke
kawasan Petra, turis diwajibkan membayar tiket seharga 50 JD atau kurang lebih
Rp700.000. Dengan tiket tersebut, para pengunjung berhak menunggang kuda hingga
gerbang utama menuju Petra Treasury yang merupakan salah satu bangunan utama di
lokasi tersebut. Saat memasuki kawasan Petra Anda akan akan melihat jejeran
bangunan megah yang dibuat dan dipahat dari batu-batu berukuran raksasa.
Di sini pengunjung
akan diajak untuk memasuki lorong sempit yang panjangnya sekitar 1 kilometer.
Berjalan pelan-pelan di antara bongkahan batu-batu besar di sisi kiri dan kanan
hingga tiba di tempat bangunan utama berada, yakni Petra Treasury. Sebuah
bangunan cantik bak istana dengan seluruh dindingnya berwarna kemerah-merahan.
Di samping kisah
penemuannya yang membuat takjub, Petra juga tak luput dari jejak sejarah Islam.
Petra terletak di antara gunung-gunung, salah satu yang tertinggi adalah Jabal
Harun atau Gunung Harun. Konon, di sanalah Nabi Harun AS dimakamkan oleh
saudaranya, Nabi Musa AS. Kini, di Jabal Harun berdiri megah sebuah masjid
dengan kubah putih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan muslim dari berbagai
penjuru dunia.
No comments:
Post a Comment